KEBUDAYAAN JAWA KIAN TERKIKIS -->

Header Menu


KEBUDAYAAN JAWA KIAN TERKIKIS

26 September 2022

 
Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya karena terdiri dari berbagai suku bangsa dan setiap suku bangsa memiliki perbedaan dan kekhasan dalam hal adat istiadat, kebiasaan, bahasa, dll.  

Keanekaragaman budaya Indonesia memberikan masing-masing daerah perbedaan dan keunikan tersendiri, terutama dalam budaya Jawa. Budaya Jawa merupakan hasil pemikiran yang dilontarkan oleh masyarakat Jawa menjadi tradisi yang terus dipertahankan dan dikenal di luar negeri hingga saat ini. Juga telah mencapai beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Belanda. 

Ciri atau identitas  budaya Jawa adalah kepercayaan Kejawen. Kejawen adalah agama hidup orang Jawa. Kejawen berasal dari kepercayaan animisme yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha.

Inilah sebabnya mengapa orang Jawa pada umumnya dianggap sebagai suku yang mampu mengamalkan agama sinkron, semua budaya asing diserap dan ditafsirkan sesuai dengan nilai-nilai Jawa.
 
Budaya Jawa sebagai warisan nenek moyang yang agung, di dalamnya terdapat berbagai macam ajaran akhlak diantaranya adab, adab dan adab serta unggah-ungguh atau akhlak semacam itu menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.  Namun, kini hampir punah dan tergantikan dengan masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Masyarakat saat ini juga menyukai tradisi liberal dan liberal.
 
Masuknya budaya asing ke Indonesia menimbulkan banyak dampak negatif, seperti culture shock, yaitu masuknya budaya baru ke dalam budaya lain yang menyebabkan  perubahan mendadak pada budaya yang ada di suatu negara.
 
Budaya yang masuk ke Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan nilai budaya yang ada. Dari pakaian, sopan santun, dan bahasa. Orang-orang muda  suka berpakaian begitu terbuka, ketat, seksi sehingga mereka terlihat kasar.
 
Busana jawa biasanya halus dan tidak memperlihatkan apa yang  tidak boleh diperlihatkan dan seringkali wanita jawa memakai baju kebaya dan jarik yang akan membuat mereka terlihat lebih elegan.
Bahkan dalam bahasanya mereka telah beralih ke bahasa yang lebih modern atau bisa disebut bahasa gaul yang menyebabkan matinya bahasa Jawa atau bahasa Jawa lainnya (download ke unguh basa). Bahkan banyak anak muda zaman sekarang yang tidak bisa berbahasa Jawa.
 
Banyak orang tua yang tinggal di rumah tidak mengajari anak-anak mereka bahasa Jawa, melainkan memperkenalkan mereka ke bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bahkan di sekolah, mereka jarang mengajar bahasa Jawa.
 
Karena penuturnya hanya orang tua, anak muda tidak tertarik untuk mempelajarinya dan berbicara bahasa Jawa dengan baik dan benar. Padahal, generasi mudalah yang seharusnya menjadi generasi pembela budaya daripada melupakan dan melepaskan bahasa daerahnya sendiri.
 
Bahasa Jawa  memiliki banyak cara berbicara. Pidato bahasa Jawa dilakukan dengan memuat bahasa. Hal ini juga harus dilestarikan oleh para pemuda masa kini.
 
Masyarakat saat ini memiliki sifat individu yang egois, banyak orang yang tidak menghargai pendapat  orang lain. Sedangkan masyarakat Jawa pada umumnya selalu mengutamakan gotong royong, selain itu juga menerima perbedaan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
 
Kemudian pengaruh budaya asing seperti  gaya Barat menjadi penyebab hilangnya identitas atau individualitas seorang Indonesia. salah satunya adalah mengikuti gaya artis yang mereka sukai, gaya yang dimaksud adalah mengikuti tata cara bertingkah laku, potong rambut.  Begitu juga dengan musik, remaja masa kini lebih memilih bahasa Inggris daripada bahasanya sendiri,  bukan sekedar keinginan sederhana untuk menyelamatkan musik barat, itu saran dari guru untuk memperbaiki keadaan.
 
Mendengarkan musik Indonesia, saya tidak terlalu suka, malah saya lebih suka  musik asing, dan semakin sedikit musik Jawa, pasti sedikit orang yang mau mendengarkan. Seperti halnya musik gamelan, musik ini akan dianggap  kuno dan membosankan, meskipun musik dari dalam negeri sendiri dan perlu dilestarikan.
 
Kemudian muncul etika. Moralitas sangat penting bagi kehidupan. Moralitas sudah mulai menipis, jika moralitas serta agama menipis, agama tidak akan hidup kembali. Upaya pengembangan budaya Jawa dari perubahan nilai budaya Jawa saat ini dapat diatasi dengan memasukkan budaya Jawa dalam kurikulum pemerintah yang disebut 'Tri Karsa Budaya', yang meliputi terus menggali, membongkar dan mengembangkan budaya Jawa sebagai warisan generasi bangsa.
 
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan membudayakan budaya Jawa dengan menjaga tingkat bangsa dengan menumbuhkan semangat agar generasi muda bersama-sama mencari ilmu untuk kepentingan dan kemajuan bangsa, sehingga menjadi generasi yang reaktif dan mutakhir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. bidang pengetahuan dan teknologi.
 
Kemudian masyarakat dan pemerintah mengembangkan budaya bangsa Indonesia agar dapat bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara dengan cara memilih dan menolak masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan identitasnya dan tidak sesuai dengan kemajuan waktu.

Most Popular