MACAM-MACAM PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN -->

Header Menu


MACAM-MACAM PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN

04 November 2022

    Gastritis


Radang lambung, atau gastritis, atau lebih dikenal juga dengan penyakit maag merupakan suatu gangguan pencernaan yang umum terjadi. Pada penyakit ini terjadi suatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka. Radang lambung dapat berupa serangan akut atau gangguan kronis. Serangan akut terjadi mendadak misalnya setelah minum alkohol, kopi, makanan berbumbu banyak atau yang susah dicerna.

Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :

-         Terlalu banyak makanan yang mengiritasi lambung, seperti yang pedas, asam, minuman beralkohol, obat-obatan seperti aspirin (dosis tinggi), kortison, kafein, kortikosteroid.

-         Adanya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang

-         Adanya asam lambung yang berlebihan.

-         Waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, atau makan berlebihan

-         Tertelannya substansi/zat yang korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih kimiawi, dan lain-lain.

-         Infeksi bakteri

Gejala dari penyakit radang lambung umumnya, yaitu :

-            Mual dan sering muntah agak asam. Pada kondisi berat lambung mungkin dapat mengelupas sehingga mengakibatkan muntah darah

-            perut terasa nyeri, pedih, kembung dan sesak (sebah) pada bagian atas perut.

-            Napsu makan menurun drastis, wajah pucat, keringat dingin, pusing.

-            Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar

-            Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut sebelah atas (ulu hati).

-            Pada radang lambung kronis gejala yang ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala menjadi samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau nyeri ringan yang akan hilang setelah makan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah radang lambung, antara lain :

-            konsumsi makanan yang lunak/lembut.

-            Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti pedas, asam, alkohol, kafein, rokok, dan aspirin.

-            jangan terlambat makan atau makan berlebihan,

-            makan sedikit-sedikit tapi sering

-            Usahakan buang air besar secara teratur

-            Mengatasi Gangguan Lambung dengan Herbal/Tanaman Obat

-            Obat-obat gangguan lambung yang dijual bebas di warung biasanya bersifat antacid yaitu menurunkan keasaman cairan di lambung dengan cara menaikan pH, sehingga untuk sementara gejala sakit akan hilang. Namun kesembuhan tersebut bersifat sementara karena lambung masih lemah akibat erosi, serta belum seimbangnya produksi kelenjar-kelenjar lambung.

Dampak

Faktor resiko adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit gastritis. Jika seseorang telah terkena penyakit gastritis maka beberapa faktor resiko tersebut harus dihilangkan agar penyakit gastritis tidak bertambah parah. Faktor resiko sakit gastritis adalah :

1.        Infeksi H. pylori

2.        Tinggal di tempat padat dan kumuh, kondisi ini meningkatkan resiko infeksi H. pylori

3.        Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)

4.        Pecandu alkohol

5.        Perokok

6.        Usia tua

7.        Kelainan genetik

 

B.     Konstipasi

 


 

Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.

Model tinja atau feses 1 (konstipasi kronis), 2 (konstipasi sedang) dan 3 (konstipasi ringan) dari Bristol Stool Chart yang menunjukkan tingkat konstipasi atau sembelit.

Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:

-            Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi

-            Menderita panas dalam

-            Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat

-            Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya karena menstruasi)

-            Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut)

-            Kelainan anatomi pada sistem pencernaan

-            Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk)

-            Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium (misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida)

-            Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat

-            Merupakan gejala penyakit (misalnya (tifus dan hernia)

-            Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

Tanda dan gejala

Wanita yang merasa perutnya terasa tidak nyaman karena mengalami sembelit.

Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola makan, hormon, gaya hidup dan bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut:

-            Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).

-            Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah).

-            Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat dingin).

-            Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.

-            Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.

-            Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (jika kram perutnya parah, bahkan penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang angin).

-            Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).

-            Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.

Cara Mengatasi

Jogging merupakan salah satu olahraga yang dapat meredakan dan mencegah sembelit.

Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut, minum air putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal buang air besar yang disebutbowel training.

Sedangkan dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi, yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif (yang kadang-kadang menyebabkan perut terasa melilit berlebihan, tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar), penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus, terapi serat, dan pembedahan (walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).

Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:

-            Menahan buang air besar

-            Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas

-            Makan dalam porsi yang banyak

-            Meminum minuman yang berkafein dan soft drink

 

C.      Diare


Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia   ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

Penyebab

Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare pada anak di bawah umur 5 tahun.

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.

Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.

Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

Cara Mengatasi

Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir.[1] Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.

Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:

-            Diare pada balita

-            Diare menengah atau berat pada anak-anak

-            Diare yang bercampur dengan darah.

-            Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.

-            Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya sepertisakit perutdemam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.

-            Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)

-            Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.

Dampak Diare

-            Dehidrasi ringan, Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.

-            Dehidrasi Sedang, Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.

-            Dehidrasi Berat, Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

 

D.      Apendisitis (Radang Umbai Cacing)


Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus buntu.  Sedangkan usus buntu adalah organ berbentuk kantong kecil dan tipis berukuran 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Hingga saat ini, alasan kenapa kita memiliki usus buntu masih belum diketahui.

Pengangkatannya pun tidak memengaruhi kondisi kesehatan. Namun penyakit usus buntu atau apendisitis berpotensi memicu komplikasi yang serius.

Apendisitis merupakan penyakit umum yang bisa menyerang siapa saja. Tetapi, kalangan muda yang berusia 10 sampai 30 tahun adalah kelompok orang yang paling sering mengalami kondisi ini.

 

Gejala-gejala Penyakit Usus Buntu

Gejala utama pada penyakit usus buntu adalah sakit perut. Meski demikian, tidak semua jenis sakit perut akan berujung pada apendisitis.

Sakit perut yang mengindikasikan penyakit ini biasanya berawal di perut bagian tengah. Pada awalnya, rasa sakit itu akan datang dan pergi. Beberapa jam kemudian, rasa sakit akan berpindah ke perut kanan bawah (tempat usus buntu berada) sebelum akhirnya bertambah parah dan terus menerus terasa sakit.

Rasa sakit juga akan bertambah parah ketika terjadi penekanan pada bagian perut tersebut. Begitu juga pada saat Anda batuk atau berjalan. Beberapa gejala lain yang dapat menyertai sakit perut itu antara lain:

·           Kehilangan nafsu makan.

·           Perut kembung.

·           Tidak bisa buang gas.

·           Mual dan muntah.

·           Konstipasi atau diare.

·           Demam.

Penyakit usus buntu juga sering dikira sebagai penyakit lain, seperti keracunan makanan, sindrom iritasi usus yang parah, konstipasi biasa, dan infeksi saluran kemih. Wanita muda juga sering mengira gejala penyakit ini sehubungan dengan kandungan, seperti kehamilan ektopik atau nyeri menstruasi.

Konsultasikan kepada dokter apabila Anda mengalami sakit perut yang perlahan-lahan makin parah. Segera panggil ambulans jika sakit perut Anda  bertambah parah secara mendadak dan menyebar ke seluruh perut. Ini mengindikasikan kemungkinan pecahnya usus buntu yang dapat memicu peritonitis (infeksi serius pada lapisan perut bagian dalam).

 

Penyebab Penyakit Usus Buntu

Penyebab penyakit ini belum diketahui dengan pasti, sehingga pencegahannya juga belum diketahui. Meski demikian, sebagian besar apendisitis diperkirakan terjadi akibat tersumbatnya ‘pintu masuk’ menuju usus buntu oleh:

·           Tinja.

·           Kelenjar getah bening yang membengkak dalam dinding usus. Pembengkakan ini biasanya berkembang setelah terjadi infeksi saluran pernapasan atas.

Penyumbatan tersebut akan menyebabkan terjadinya inflamasi dan pembengkakan. Tekanan akibat pembengkakan akan memicu pecahnya usus buntu.

 

E.     Ulkus (Tukak Lambung/Mag)

 


Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

 

Gejala-gejala Tukak Lambung

Gejala utama yang akan Anda rasakan jika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada perut. Rasa sakit tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Gejala ini biasanya berupa rasa nyeri yang:

·           Menyebar ke leher, pusar, hingga punggung.

·           Muncul pada malam hari.

·           Terasa makin parah saat perut kosong.

·           Umumnya berkurang untuk sementara jika Anda makan atau mengonsumsi obat penurun asam lambung.

·           Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian.

Di samping nyeri pada lambung, ada beberapa gejala lain yang mungkin Anda alami, di antaranya adalah nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, periksakan diri Anda ke dokter. Meski demikian, tukak lambung terkadang tidak menyebabkan gejala apa pun sampai akhirnya terjadi komplikasi.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya waspada dan segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan darurat, terutama jika mengalami muntah darah, tinja dengan darah atau berwarna hitam, serta sakit perut menusuk yang muncul tiba-tiba dan terus bertambah parah. Gejala-gejala tersebut mengindikasikan terjadinya pendarahan pada lambung.

 

Penyebab Tukak Lambung

Dinding lambung biasanya dilapisi selaput (mukus) yang melindunginya dari asam lambung. Peningkatan kadar asam lambung atau penipisan selaput pelindung lambung berpotensi memicu munculnya tukak lambung.

Penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding lambung terhadap asam lambung meliputi infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat anti inflamasi non-steroid. Ibuprofen, aspirin, atau diclofenac adalah beberapa contoh obat anti inflamasi non-steroid yang sering digunakan.  Selain itu, penyakit tumor pankreas (gastrinoma) dan pengobatan radiasi pada area lambung juga dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung.

Di samping bakteri dan obat, faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko menderita tukak lambung, seperti :

·           Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput pelindung dinding lambung.

·           Mengalami stres yang tidak segera diatasi.

·           Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi orang yang terinfeksi bakteri pylori.

Most Popular